DISCUSSIONS FROM THE JOURNAL :
AN ECOSYSTEM APPROACH TO SUSTAINABLE CROP PRODUCTION INTENSIFICATION : -A CONCEPTUAL FRAMEWORK-
I. Isu dan Tantangan
Kebutuhan pangan dunia yang terus meningkat setiap tahun yang mengharuskan diadakan pelaksanaan intensifikasi untuk menghasilkan produksi tanaman yang tinggi. Dampak pelaksanaan intensifikasi pertanian dalam upaya pemenuhan kebutuhan pangan dunia menimbulkan masalah yaitu penurunan kesuburan tanah, peningkatan penggunaan nutrisi, erosi, peningkatan penggunaan air, degradasi biodiversitas, dan peningkatan kekebalan hama. Oleh karena itu, untuk meminimalkan dampak yang terjadi, pelaksanaan intensifikasi pertanian harus berpedoman terhadap pendekatan ekosistem. Pendekatan ekosistem ialah strategi manajemen lahan terpadu melalui upaya konservasi dengan memperhatikan aspek keberlanjutan dan interaksi organisme dengan lingkungannya.
II. Arah Intensifikasi Produksi Tanaman Berlanjut
A. Tujuan kerangka konsep intensifikasi produksi tanaman berlanjut
Tujuan utama dari pengembangan konsep intensifikasi produksi tanaman berlanjut ialah : meningkatkan pemahaman tentang arti penting biodiversitas dan ekosistem, mengindentifikasi pilihan yang tersedia untuk peningkatan produksi tanaman yang berkelanjutan dan menyediakan pedoman dalam pembuatan keputusan pada level yang berbeda (mulai dari pengguna tanah hingga pembuat kebijakan). Pada kerangka konsep tersebut, terdapat tiga konsep yang terbagi dalam tiga lingkaran. Lingkaran paling dalam berhubungan dengan level budidaya, lingkaran tengah tentang level ekosistem, dan lingkaran paling luar ialah dimensi politik nasional (Gambar 1). Gabungan dari konsep-konsep tersebut bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi penggunaan input dalam kegiatan budidaya tanaman.
Gambar 1. Kerangka konsep intensifikasi produksi tanaman berlanjut
B. Definisi Intensifikasi Produksi Tanaman Berlanjut
Intensifikasi produksi tanaman berlanjut ialah suatu konsep yang bertujuan untuk meningkatkan hasil per unit area dengan memperhatikan semua faktor yang mempengaruhi produktifitas tanaman dan keberlanjutan kondisi sosial, ekonomi, politik dan lingkungan. Dalam konsep intensifikasi produksi pertanian berlanjut terdapat lima faktor utama yang mempengaruhi hasil produksi, yaitu; kondisi fisik lingkungan, manajemen budidaya, kondisi sosial ekonomi, kebijakan pemerintah dan transfer teknologi.
C. Dimensi Utama Intensifikasi Produksi Tanaman Berlanjut
1. Peningkatan produktifitas
Peningkatan produktifitas dapat dilakukan melalui peningkatan penggunaan dan manajemen sumber biodiversitas (benih, polinasi, binatang bermanfaat) untuk menghasilkan produksi tinggi melalui sistem budidaya yang berkelanjutan.
2. Meningkatkan perlindungan tanaman berkelanjutan
Perlindungan tanaman ialah aspek kritis dalam proses produksi. Penggunaan pestisida kimia yang berlebihan mempengaruhi keragaman biodiversitas dan berdampak buruk terhadap kesehatan manusia. Pengelolaan hama terpadu (PHT) ialah salah satu pendekatan ekologi untuk mengendalikan hama.
3. Memperbaiki efisiensi penggunaan input
Input yang digunakan dalam proses produksi harus efisien agar pendapatan petani bisa meningkat.
4. Manajemen biodiversitas dan jasa lingkungan
Manajemen biodiversitas dan jasa lingkungan adalah hal yang sangat penting dalam intensifikasi produksi tanaman berlanjut. Hal yang dilakukan dalam kegiatan ini meliputi identifikasi fungsi ekosistem terhadap biodiversiti dan interaksinya pada suatu agroekosistem.
5. Memperkuat mata pencaharian
Intensifikasi produksi tanaman berlanjut tidak hanya mengenai proses produksi dan lingkungan saja, akan tetapi juga mengenai kehidupan sosial ekonomi manusia.
III. Contoh Kegiatan Budidaya yang Baik pada Intensifikasi Produksi Tanaman Berlanjut
1. Konservasi dan penggunaan sumber genetik tanaman untuk pangan dan pertanian
Konservasi dan penggunaan sumber genetik tanaman untuk pangan dan pertanian sangat penting unutk menjamin produksi tanaman. Sebagai contoh, adopsi varietas baru harus dilakukan oleh petani ketika varietas lokal yang digunakan tidak lagi member respon yang baik ketika terjadi perubahan kondisi fisik lingkungan. varietas baru yang digunakan ialah varietas yang mempunyai toleransi terhadap cekaman biotik dan abiotik yang dapat mengatasi perubahan kondisi fisik lingkungan tumbuh.
2. Konservasi Pertanian
Konservasi Pertanian ialah suatu konsep untuk mendapatkan keuntungan produksi yang tinggi dan berlanjut dan secara bersamaan juga melakukan konservasi terhadap lingkungan. Konservasi pertanian dilakukan berdasarkan peningkatan proses biologi di atas dan di bawah tanah.
3. Pengendalian Hama Terpadu
Pengendalian hama terpadu merupakan salah satu manajemen pengendalian hama berbasis lingkungan. Pengadaan sekolah lapang di beberapa negara sangat efektif unutk mengembangkan dan mengimplentasikan program pengendalian hama terpadu ini. Dukungan kebijakan pemerintah juga diperlukan untuk mendukung program tersebut.
4. Manajemen Nutrisi Terpadu
Manajemen nutrisi tanaman terpadu kontribusi terhadap manajemen pengendalian hama: tanaman yang mengalami stress nutrisi lebih rentan terhadap serangan hama dan penyakit.
5. Manajemen Pengelolaan Air
Efisiensi penggunaan air diperoleh berdasarkan sistem penanaman yang menghasilkan produksi biomassa per unit aplikasi air.
6. Manajemen Polinasi
Jasa lingkungan dapat disediakan oleh pollinator hewan yang dapat mempengaruhi hasil produksi tanaman dan menjamin kualitas biji dan pembentukan buah. Populasi pollinator dapat ditingkatkan melalui konservasi pada bermacam-macam pola tanam di lahan. Sebagai contoh, dengan mengkombinasikan tanaman campuran dapat meningkatkan populasi lebah.
IV. Memperbaiki Mata Pencaharian melalui Intensifikasi Produksi Tanaman Berlanjut
Kegiatan pertanian berlanjut harus dilakukan bersamaan dengan perbaikan managemen ekosistem secara keseluruhan. Konservasi dan restorasi biodiversitas pertanian yang tinggi dapat membantu memperbaiki sistem budidaya dan melalui akses dan fungsi pasar lokal dapat meningkatkan pendapatan petani. Produk pertanian yang dihasilkan melalui penerapan konsep keberlanjutan memiliki nilai jual yang tinggi disbanding produk lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar