Rabu, 29 Februari 2012

PENDEKATAN EKOSISTEM DALAM PELAKSANAAN INTENSIFIKASI PRODUKSI TANAMAN BERLANJUT


DISCUSSIONS FROM THE JOURNAL :
AN ECOSYSTEM APPROACH TO SUSTAINABLE CROP PRODUCTION INTENSIFICATION : 
-A CONCEPTUAL FRAMEWORK-


I. Isu dan Tantangan
Kebutuhan pangan dunia yang terus meningkat setiap tahun yang mengharuskan diadakan pelaksanaan intensifikasi untuk menghasilkan produksi tanaman yang tinggi. Dampak pelaksanaan intensifikasi pertanian dalam upaya pemenuhan kebutuhan pangan dunia menimbulkan masalah yaitu penurunan kesuburan tanah, peningkatan penggunaan nutrisi, erosi, peningkatan penggunaan air, degradasi biodiversitas, dan peningkatan kekebalan hama. Oleh karena itu, untuk meminimalkan dampak yang terjadi, pelaksanaan intensifikasi pertanian harus berpedoman terhadap pendekatan ekosistem. Pendekatan ekosistem ialah strategi manajemen lahan terpadu melalui upaya konservasi dengan memperhatikan aspek keberlanjutan dan interaksi organisme dengan lingkungannya.

II. Arah Intensifikasi Produksi Tanaman Berlanjut
A. Tujuan kerangka konsep intensifikasi produksi tanaman berlanjut
Tujuan utama dari pengembangan konsep intensifikasi produksi tanaman berlanjut ialah : meningkatkan pemahaman tentang arti penting biodiversitas dan ekosistem, mengindentifikasi pilihan yang tersedia untuk peningkatan produksi tanaman yang berkelanjutan dan menyediakan pedoman dalam pembuatan keputusan pada  level yang berbeda (mulai dari pengguna tanah hingga pembuat kebijakan). Pada kerangka konsep tersebut, terdapat tiga konsep yang terbagi dalam tiga lingkaran. Lingkaran paling dalam berhubungan dengan level budidaya, lingkaran tengah tentang level ekosistem, dan lingkaran paling luar ialah dimensi politik nasional (Gambar 1). Gabungan dari konsep-konsep tersebut bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi penggunaan input dalam kegiatan budidaya tanaman.  

Gambar 1. Kerangka konsep intensifikasi produksi tanaman berlanjut

B. Definisi Intensifikasi Produksi Tanaman Berlanjut
Intensifikasi produksi tanaman berlanjut ialah suatu konsep yang bertujuan untuk meningkatkan hasil per unit area dengan memperhatikan semua faktor yang mempengaruhi produktifitas tanaman dan keberlanjutan kondisi sosial, ekonomi, politik dan lingkungan. Dalam konsep intensifikasi produksi pertanian berlanjut terdapat lima faktor utama yang mempengaruhi hasil produksi, yaitu; kondisi fisik lingkungan, manajemen budidaya, kondisi sosial ekonomi, kebijakan pemerintah dan transfer teknologi.        
C. Dimensi Utama Intensifikasi Produksi Tanaman Berlanjut
1.      Peningkatan produktifitas
Peningkatan produktifitas dapat dilakukan melalui peningkatan penggunaan dan manajemen sumber biodiversitas (benih, polinasi, binatang bermanfaat) untuk menghasilkan produksi tinggi melalui sistem budidaya yang berkelanjutan.
2.      Meningkatkan perlindungan tanaman berkelanjutan
Perlindungan tanaman ialah aspek kritis dalam proses produksi. Penggunaan pestisida kimia yang berlebihan mempengaruhi keragaman biodiversitas dan berdampak buruk terhadap kesehatan manusia. Pengelolaan hama terpadu (PHT) ialah salah satu pendekatan ekologi untuk mengendalikan hama.  
3.      Memperbaiki efisiensi penggunaan input
Input yang digunakan dalam proses produksi harus efisien agar pendapatan petani bisa meningkat.  
4.      Manajemen biodiversitas dan jasa lingkungan
Manajemen biodiversitas dan jasa lingkungan adalah hal yang sangat penting dalam intensifikasi produksi tanaman berlanjut. Hal yang dilakukan dalam kegiatan ini meliputi identifikasi fungsi ekosistem terhadap biodiversiti dan interaksinya pada suatu agroekosistem.
5.      Memperkuat mata pencaharian
Intensifikasi produksi tanaman berlanjut tidak hanya mengenai proses produksi dan lingkungan saja, akan tetapi juga mengenai kehidupan sosial ekonomi manusia.

III. Contoh Kegiatan Budidaya yang Baik pada Intensifikasi Produksi Tanaman Berlanjut
1.      Konservasi dan penggunaan sumber genetik tanaman untuk pangan dan pertanian
Konservasi dan penggunaan sumber genetik tanaman untuk pangan dan pertanian sangat penting unutk menjamin produksi tanaman. Sebagai contoh, adopsi varietas baru harus dilakukan oleh petani ketika varietas lokal yang digunakan tidak lagi member respon yang baik ketika terjadi perubahan kondisi fisik lingkungan. varietas baru yang digunakan ialah varietas yang mempunyai toleransi terhadap cekaman biotik dan abiotik yang dapat mengatasi perubahan kondisi fisik lingkungan tumbuh.
2.      Konservasi Pertanian
Konservasi Pertanian ialah suatu konsep untuk mendapatkan keuntungan produksi yang tinggi dan berlanjut dan secara bersamaan juga melakukan konservasi terhadap lingkungan. Konservasi pertanian dilakukan berdasarkan peningkatan proses biologi di atas dan di bawah tanah.  
3.      Pengendalian Hama Terpadu
Pengendalian hama terpadu merupakan salah satu manajemen pengendalian hama berbasis lingkungan. Pengadaan sekolah lapang di beberapa negara sangat efektif unutk mengembangkan dan mengimplentasikan program pengendalian hama terpadu ini. Dukungan kebijakan pemerintah juga diperlukan untuk mendukung program tersebut.
4.      Manajemen Nutrisi Terpadu
Manajemen nutrisi tanaman terpadu kontribusi terhadap manajemen pengendalian hama: tanaman yang mengalami stress nutrisi lebih rentan terhadap serangan hama dan penyakit.
5.      Manajemen Pengelolaan Air
Efisiensi penggunaan air diperoleh berdasarkan sistem penanaman yang menghasilkan produksi biomassa per unit aplikasi air.  
6.      Manajemen Polinasi
Jasa lingkungan dapat disediakan oleh pollinator hewan yang dapat mempengaruhi hasil produksi tanaman dan menjamin kualitas biji dan pembentukan buah. Populasi pollinator dapat ditingkatkan melalui konservasi pada bermacam-macam pola tanam di lahan. Sebagai contoh, dengan mengkombinasikan tanaman campuran dapat meningkatkan populasi lebah. 

IV. Memperbaiki Mata Pencaharian melalui Intensifikasi Produksi Tanaman Berlanjut
Kegiatan pertanian berlanjut harus dilakukan bersamaan dengan perbaikan managemen ekosistem secara keseluruhan. Konservasi dan restorasi biodiversitas pertanian yang tinggi dapat membantu memperbaiki sistem budidaya dan melalui akses dan fungsi pasar lokal dapat meningkatkan pendapatan petani. Produk pertanian yang dihasilkan melalui penerapan konsep keberlanjutan memiliki nilai jual yang tinggi disbanding produk lainnya.  


Senin, 27 Februari 2012

MUTUN BEACH, LAMPUNG

Mutun beach is one of the beaches in the province of Lampung. This located not far from Bandar Lampung, which is a thriving city in the province and has a fairly complete facilities. We can enjoy various games and the beauty of the beaches in the Mutun beach. To visit this beach, we must travel about 25 km from Bandar Lampung. We can ride the boat, banana boat or swimming is a fun activity commonly carried on the beach. Fishing can also be done in this place. Fishing equipment or boats can be hired to perform this activity. Mutun beach has a small island called "Pulau Tangkil" with a calm waves. We go to the island from the mutun beach to "Pulau Tangkil" using a motor boat.








WAY KAMBAS NATIONAL PARK

Way Kambas National Park is a national park covering 1,300 square kilometres in Lampung province, southern Sumatra, Indonesia.

It consists of swamp forest and lowland rain forest, mostly of secondary growth as result of extensive logging in the 1960s and 1970s. Despite decreasing populations, the park still has a few critically endangered Sumatran Tigers, Sumatran Elephants and Sumatran Rhinoceroses. It also provides excellent birdwatching, with the rare White-winged Wood Duck among the over 400 species present in the park.

Threats to the park are posed by poaching and habitat loss due to illegal logging. Conservation efforts include patrolling and the establishment of the Sumatran Rhino Sanctuary and the Elephant Conservation Centre.









Sabtu, 25 Februari 2012

PLANT ECOPHYSIOLOGY


1.      How do plants cope with excess light when it is very cold?
 e.g. avoid the morning sun
Excess light energy can generate toxic oxygen molecules that damage the photosynthetic membranes of the plant, a condition known as photoinhibition. Photosynthesis relies on efficient absorption of sunlight . However in cases of extreme sunlight, plants are forced to absorb light energy in excess of what is needed in photosynthesis. The excess light energy can cause serious damages, such as bleaching in leaves. To protect themselves from damages, plants employ a mechanism wherein the excess light energy is converted to heat which is harmlessly released. The process is called photoprotection.


2.      How do plants cope with soils deficient in phosphorus?
e.g. grow cluster roots
Plants have multiple strategies to cope with phosphorus deficiency such as modifications of root architecture (cluster roots), mycorhiza associations, and exudation of compounds that increase phosphorus availability in the soil. An additional strategy that is only just receiving attention is replacement of phospholipids with non-phosphate containing membrane lipids. This exciting and novel project will determine the role of lipids in tolerance of phosphorus deficiency. Such information can then be used to develop agricultural and forest crops that are more tolerant of phosphorus deficiency.


3.      How do plants cope with excessive salt?
e.g. sequester salt in salt bladders
Secreting Salt From Leaves. Other plant adaptations involve secreting excess salt through the plant's leaves.


4.      How do plants manage to grow in deep shade?
e.g. use light flecks
Most bryophytes are adapted to capture of low light intensities due to their one-cell-thick leaves and lack of well-developed cuticle.  Responses of bryophytes to low light are with increased chlorophylls and antenna pigments, depressed light saturation and compensation points, and deeper green color. Light saturation points are likewise low, although some bryophytes seem able to use bursts of high light intensity and can increase their saturation points when higher levels of CO2 are available.


5.      What mechanism enable a barley variety cope better with manganese deficiency than other variety?
Manganese is regarded as having the functions of a catalyst; its activities being specially concerned with oxidation and reduction reactions within the plant tissues. Initially pale leaves, whilst later the older leaves show rows of interveinal white streaks near the mid-point of the leaf. The underlying physiological mechanisms are still incompletely understood, despite the fact that numerous studies have been initiated to examine the issue during the last decades. Exudation of MnO2-reducing root exudates. The loss of adaptive mechanisms that optimize photosynthetic performance under varying light conditions or leading to diminished photoprotection may provide a mechanistic cause for a significant fraction of the grain yield reduction that occurs when barley plants are exposed to Mn deficiency.


6.      Why so few plant species in one place?
Plant species in this place  may occur due to changes in climate, weathering of soils, and introduction or extinction of species change the physical and biotic environment. Those plant species that can grow and reproduce under the new conditions or respond evolutionarily so that their physiology provides a better match to this environment will persist.

PROGRAM FAST TRACK

Fast Track merupakan sebuah program dari Kementerian Pendidikan Nasional yang dikoordinasikan oleh Beasiswa Unggulan Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri (BPKLN) dan SEAMOLEC, yang digunakan sebagai metode perekrutan dalam menjaring peserta program debt swap KEMDIKNAS, khususnya mahasiswa doktor dari Indonesia.

Terdapat 3 jenis Program Fast Track diantaranya:
  1. Program akselerasi.
    Mahasiswa yang ada di program akselerasi dipilih yang memiliki predikat baik di prestasi akademiknya.
  2. Program percepatan langsung doktor.
    Program sarjana di Indonesia berlangsung selama 4 tahun dengan skripsi/tugas akhir di semester akhir. Oleh karena itu, kurang lebih sama dengan Honours degree di sistem pendidikan Commonwealth. Yakni menyediakan mekanisme bagi lulusan sarjana berpredikat baik untuk langsung melanjutkan ke program Doktor.
  3. Program master pilihan.
    Para pemenang kompetisi yang telah lulus SMA dan akan melanjutkan studinya ke jenjang berikutnya serta memiliki sertifikat dari kompetesi sains yang telah diikuti, dapat mengikuti program ini. Disamping itu kandidat akan dibantu oleh Kelompok Kerja untuk mendapatkan Doktorvater.
 Artikel Terkait :
200 Mahasiswa UB Raih Beasiswa Fast Track

MY PROFIL

Inilah blog pribadi saya..
Blog tempat sharing..
Blog tempat mencatat pengalaman dan perjalanan hidup saya..
Blog tempat menulis, mencari teman dan mencari pengalaman..
Blog tempat berbagi ilmu pengetahuan yang telah saya peroleh selama masa studi…

 
Nama

Alamat Asal

Alamat Sekarang

Riwayat Pendidikan













Pengalaman Asisten












Pengalaman Organisasi




Kepanitiaan












Training / Seminar













Pengalaman Magang Kerja

Pengalaman Wirausaha



Profil lainnya



:

:

:

:













:












:




:












:













:


:



:
Nungki Kusuma Astuti, SP

Jl. Biliton 75, Magetan

Jl. Gajayana Ic/741c, Malang

* TK Pertiwi (1994-1996)
* SDN Magetan III (1996-2002)
* SMPN 1 Magetan (2002-2005)
* SMAN 1 Magetan (2005-2008)
* S1 Universitas Brawijaya (2008-2012) :
Fakultas Pertanian
Program Studi Agroekoteknologi
Jurusan Budidaya Pertanian
Minat Fisiologi Tanaman
* S2 Universitas Brawijaya (2012-sekarang) :
Fakultas Pertanian
Program Studi Magister Ilmu Tanaman
Minat Manajemen Produksi Tanaman

* Klimatologi Fakultas Pertanian
(Assistant Coordinator, 2009 – 2011)
* Klimatologi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
(Assistant Coordinator, 2009 – 2010)
* Klimatologi Fakultas Teknik Pertanian
(Assistant Coordinator, 2009 – 2010)
* Budidaya Pertanian
(Assistant, 2009 – 2010)
* Managemen Agroekosistem
(Assistant, 2011)
* Arsitektur Lanscape Taman (D1)
(Assistant, 2011)

International Association of Students in Agricultural and Related Sciences (IAAS) Local Committee Universitas Brawijaya
(Departemen Exchange Program)

* Panitia National Congres XV IAAS, Universitas 
   Brawijaya
* Panitia Seminar Nasional “Milk : Is It Safe Our 
   Health?” IAAS Universitas Brawijaya
* Panitia In the 53th General Assembly IAAS World 
   Congress, Universitas Brawijaya
* Panitia Seminar Perempuan, BEM Fakultas 
   Pertanian Universitas Brawijaya
* Panitia Kegiatan Rangkaian Orientasi Program
   Studi Agroekoteknologi (RANTAI) Fakultas
   Pertanian Universitas Brawijaya


* Training for Trainer Public Speaker
* IAAS Orientation Program (IOP) XVII
* Building On Success (BOS I)
* Training Teknis Komputer
* Inagurasi 2008 “New Green Eightion Sport, Art, 
   Social, Scientific”
* Seminar Entrepreneur “Membangun dan 
   Mengembangkan Usaha Mandiri yang Mampu 
   Berkompotisi di Era Krisis Global”
* Seminar Nasional “Be a Good Scientific 
   Communicator in English”
* Seminar Nasional “Local Agriculture Goes to 
   International Agriculture”



Indonesia Go Organic (IGO)
Program Mahasiswa Wirausaha (Bendahara)

Twitter  
Plurk
Yahoo! Messenger  : ki2reina@rocketmail.com
ka.nungki@gmail.com
nunk.kie@gmail.com